Bawal air tawar (Colossoma Macropomum) merupakan salah
satu komoditas perikanan yang bernilai ekonomis cukup tinggi. Ikan ini bersala
dari Brazil. Pada mulanya ikan bawal diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena
pertumbuhannya cepat, dagingnya enak dan dapat mencapai ukuran besar, maka
masyarakat menjadikan ikan tersebut sebagai ikan konsumsi. Sebutan lain ikan
bawal adalah Gamitama (Peru), Cachama (Venezuala), Red Bally Pacu (Amerika
Serikat dan Inggris). Sedangkan di negara asalnya disebut Tambaqul.
Walaupun ketenalan
ikan bawal belum dapat disejajarkan dengan komoditas perikanan lainnya, namun
permintaan konsumen setiap tahunnya terus meningkat, baik untuk konsumsi dalam
negeri maupun ekspor. Maka tak heran, bila dimasa akan datang akan menjadi
komoditas unggulan seperti jenis-jenis ikan lainnya.
BIOLOGI
v Secara
sistematika ikan bawal termasuk kedalam Genus Chacacoid dan species Colossoma
macropomum.
v Badan
agak bulat, bentuk tubuh pipih, sisik kecil, kepala hampir bulat, lubang hidung
agak besar, sirip dada dibawah tutup insang, sisip perut dan sirip dubur
terpisah, punggung berwarna abu-abu tua, perut putih abu-abu dab merah.
v Ikan
bawal banyak diyemukan disungai-sungai besar seperti Amazon (Brazil), Orinoco (Venuzuela). Hidup
secara bergerombolan di daerah yang airnya tenang.
v Bawal termasuk ikan karnivora, giginya
tajamnamun tidak ganas seperti pranha. Makanan yang disukai pada vase larva
adalah Brachionus sp., Artemia sp., Moina sp.
v Induk bawal sudah mulai dapat dipijahkan pada
umur 4 tahun bila pertumbuhannya normal dapat mencapai berat 4 kg.
v Pemijahan terjadi pada musim penghujan.
PEMBENIHAN
A.
Pemeliharaan Induk
v Induk-induk
dipelihara dikolam dengan kepadatan 0,5 kg/m2. Setiap hari diberi
pakan tambahan berupa pellet sebanyak 3% dari berat tubuh ikan dan diberikanan
3 s/d 4 kali per hari. Menjelang musim hujan jumlah pakannya ditambah menjadi
4%. Induk betina yang beratnya 4 kg dapat menghasilkan telur sebanyak ± 400.000
butir.
v Tanda
induk yang matang gonad.
Betina : perut buncit, lembek dan
lubang kelamin kemerahan.
Jantan : perut langsing, warnah merah
dalam tubuhnya lebih jelas.
B.
Pemijahan
v Pemijahan
bawal baru bisa dilakukan secara Induced Spawning, untuk betina dengan
menyuntikan hormon LHRH-a sebanyak 3 ug/kg atau ovaprin 0,75 ml/ kg. Untuk
jantan menggunnakan LHRH-a sebanyak 2 ug/kg atau ovaprin 0,5 ml/kg. LHRH-a
dilarutkan dalam larutan 0,7 % NaCl.
v Induk
betina di suntik dua kali dengan selang
waktu 8 - 12 jam. Penyuntikan pertama sebanyak 1/3 bagian dari dosis total dan penyuntikan kedua 2/3
nya.
v Induk
yang sudah disuntik dimasukkan kedalam happa pemijahan yang dipasang dalam bak
pemijahan. Selama pemijahan air harus tetap
mengalir. Pemijahan biasanya terjadi 3 s/d 6 jam setelah penyuntikan
kedua.
C.
Penetasan
Setelah memijah
telur-telur diambil menggunakan scope net halus, kemudian telur tersebut
ditetaskan di dalam akuarium yang telah dilengkapin dengan aerasi dan water
heater dengan suhu 27s/d 29 0C. Kepadatan telur antara 100 s/d 150
butir/liter, biasanya telur-telur akan menetas dalam waktu 16 jam s/d 24 jam.
D.
Pemeliharaan Larva
Larva dipelihara
dalam akuarium yang sama, namun sebelumnya ¾ bagian airnya dibuang. Padat penebaran larva 50 s/d 100 ekor/liter
larva yang berumur 4 hari di beri pakan berupa naupli Artemia, Brachionus atau
Moina. Pemeliharaan larva ini berlangsung selama 21 hari. Selama pemeliharaan
larva, air harus diganti setiap hari 2/3 bagiannya. Setelah
berumur 21 hari larva siap ditebar kekolam pendederan.
E.
Pendederan
v Pendederan
iakn bawal dilakukan di kolam yang luasnya antara 500 s/d 1.000 m2. Namun kolam
tersebut harus disiapkan seminggu sebelum penebaran benih. Persiapan meliputi
pengeringan, perbaikan pematang, pengolahan tanah dasar dan pembuatan kemalir.
v Setelah
itu kolam dikapur dengan kapur tohor sebanyak 100 s/d 200 gram/m2 dan di pupuk
dengan pupuk organic dengan dosis 500 gram/m2.
v Bila
kolam sudah siap, larva ditebar pada pagi hari dengan kepadatan 50 s/d 100
ekor/m2.
v Setiap
hari diberi pakan tambahan berupa pellet
halus sebanyak 750 gram/10 ribu ekor larva dan diberikan 3 kali per hari.
v Pemeliharaan
dikolam pendederan berlangsung selama 21 hari.
PENYAKIT
Penyakit yang
pernah ditemukan pada ikan bawal air tawar yang berumur satu bulan antara lain
disebabkan oleh parasit, bakteri dan kapang (jamur).
§ Parasit
“Ich”
Atau “White spot“, biasanya menyerang
ikan apabila suhu media pemeliharaan dingin, cara mengatasinya yaitu dengan
menaikan suhu (dengan water heater) sampai kurang lebih 29 0C dan
pemberian formalin 25 ppm.
§ Bakteri
Streptococus sp.
Dan Kurthia sp. Cara mengatasinya
yaitu dengan menggunakan anti biotic
tetracycline dengan dosis 10 mppm.
§ Kapang
(jamur)
Jamur ini merupakan akibat dari adanya
luka yang disebabkan penanganan (Handling) yang kurang hati-hati. Cara
mengatasinya dengan menggunakan Kalium Permanganat (PK) dengan dosis 2 s/d 3 ppm.
Referensi:
STPP Bogor, 2005. Informasi Teknologi Perikanan. Jurusan
Penyuluhan Perikanan STPP Bogor.
Izin ya admin..:)
BalasHapusYuk dapatkan hadiah ny dengan modal 20rb saja sudah bisa menikmati semua permainan poker di ARENADOMINO loh yuk langsung saja.. WA +855 96 4967353