Beberapa permasalahan yang dihadapai oleh petani tambak
saat ini terutama petani tambak bandeng sederhana adalah masalah kesuburan
tanah. Disinyalir beberapa areal tambak mengalami perubahan struktur tanah.
Tanah dasar tambak menjadi keras dan kesulitan dalam menumbuhkan klekap selanjutnya
ikan bandeng akan kekurangan makanan alami yang menyebabkan pertumbuhannya
menjadi terhambat. Dalam kondisi tersebut ikan bandeng akan mengalami penurunan
daya tahan tubuh sehingga memungkinkan terjadinya serangan penyakit, walaupun
dalam budidaya ikan bandeng hingga saat ini belum terdengar adanya serangan
penyakit, tetapi alangkah baiknya mengkondisikan ikan tersebut dalam keadaan
sehat dan menghindari hal-hal yang bisa mengakibatkan timbulnya penyakit.
DESKRIPSI
IKAN BANDENG
Bandeng di Indonesia dikenal juga dengan nama Bandang,
Bolu, Muloh, dan Agam, tetapi dalam perdagangan internasional Bandeng dikenal
dengan sebutan Milk fish.
Bandeng memiliki karakteristik badan yang langsing
berbentuk torpedo, dengan sirip ekor
yang bercabang, mulut terletak di ujung kepala dengan rahang tanpa gigi, lubang
hidung terletak di depan mata, mata diselimuti selaput bening. Panjang badan di
laut dapat mencapai 1 meter tetapi dalam tambak panjangnya tidak lebih dari 50
cm. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ruang dan memang dipanen sebelum
mencapai ukuran maksimal.
HABITAT
Untuk hidup dengan baik bandeng menghendaki beberapa
persyaratan lingkungan tertentu, persyaratan dimaksud adalah kualitas air ;
suhu 25-35 0 C, salinitas 25-32, kecerahan 25-30, pH 7,6-8,6, dan DO 3,0-5,2. Disamping itu faktor makanan,
pembuasan, hama dan penyakit juga sangat mempengaruhi kehidupan ikan bandeng di
tambak.
PAKAN
DN KEBIASAAN MAKAN
Bandeng adalah ikan
herbivora yang memanfaatkan klekap, lumut dan plankton sebagai makanan utamanya
dalam tambak, ketiga sumber makanan tersebut menghendaki persyaratan lingkungan
tertentu untuk mendukung kehidupannya diantaranya suhu, karbondioksida, oksigen,
pH dan salinitas tertentu.
PERSIAPAN
TAMBAK
Persiapan tambak yang dilakukan meliputi perbaikan
konstruksi, pintu air, saluran air, serta pematang. Pengeringan dilakukan 1-2
hari untuk menguapkan gas-gas beracun dan bibit penyakit yang ada di dalam tanah
selanjutnya dilakukan pengapuran dan pemupukan untuk menumbuhkan klekap.
PEMBENIHAN
Penebaran benih dilakukan setelah klekap tumbuh sebelum
benih ditebar terlebih dahulu dilakukan aklimatisasi terhadap suhu dan
salinitas air untuk menghindari terjadinya stress. Penebaran dilakukan pada
pagi atau sore hari dimana suhu udara dalam kondisi rendah.
PEMBERIAN
PAKAN
Pakan utama
bandeng di dalam tambak adalah klekap, yaitu kumpulan berbagai jenis jazad
dasar dengan komponen utama terdiri dari algae biru (Cyanophyceae) dan diatomae (Bacillariophceae)
selain itu ikan bandeng juga membutuhkan pakan tambahan agar tumbuh dengan
baik, pakan tambahan yang diberikan adalah roti BS dengan dosis 5-0 % dari
berat badan per hari.
PENGELOLAAN
KUALITAS AIR
Pengamatan terhadap kualitas air perlu dilakukan terus
menerus untuk mempertahankan kualitas air yang baik. Tindakan yang perlu
dilakukan adalah penggantian air sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan kualitas air ditujukan untuk
memberikan kondisi yang optimal bagi pertumbuhan ikan bandeng.
MONITORING
HAMA
Jenis hama yang sering ditemukan seperti ikan payus,
kerong-kerong, kakap, kepiting dan trisipan. Keberadaan hama ini dapat
menimbulkan persaingan di dalam tambak, oleh karena itu perlu dilakukan
kegiatan monitoring untuk menanggulangi hal tersebut.
PENYAKIT DAN PENANGGULANGAN
Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ikan bandeng
adalah dengan cara meningkatkan kesehatan ikan itu sendiri dengan jalan
mengurangi faktor pembuasan dan
yang terlebih lagi adalah hama dan penyakit.
PENYAKIT DAN PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT
Penyakit ikan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulan
gangguan pada ikan, sehingga dapat menimbulan kerugian dalam bereproduksi.
Timbulnya penyakit pada ikan disebabkan oleh
ketidakserasian antara 3 faktor, yaitu kondisi lingkungan, kondisi ikan itu
sendiri, dan organisme patogen.
Kemungkinan adanya serangan penyakit pada budidaya ikan
bandeng dapat terjadi dalam setiap tahapan dalam kehidupannya mulai dari telur
sampai bandeng dewasa.
Ada 2 cara yang dapat dilakukan dalam menanggulangi
kemungkinan adanya serangan penyakit pada ikan bandeng yaitu tindakan
pencegahan dan pengobatan.
PENCEGAHAN
Pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif untuk
menanggulangi timbulnya penyakit, upaya pencegahan dapat ditempuh dengan 2 cara
yaitu proteksi dan prevensi
PROTEKSI
Proteksi adalah bagaimana mengkondisikan lingkungan
seoptimal mungkin agar dapat mendukung kehidupan ikan. Adapun hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam mengkondisikan lingkungan tersebut adalah :
- Kualitas air
Air yang masuk ke dalam tambak harus dipastikan dalam
6
|
- Pakan
Kepadatan pakan alami plankton berkaitan dengan tingkat
kecerahan air, semakin rendah kecerahan menunjukan kepadatan plankton semakin
tinggi. Untuk menjaga kualitas air agar tetap layak untuk pertumbuhan bandeng,
maka dilakukan penggantian air serta pemupukan susulan untuk penumbuhan klekap,
kepadatan plankton dipertahankan pada kecerahan 35-45 cm.
- Monitoring
Kegiatan monitoring sangat penting dilakukan untuk
mengetahui kondisi pertambakan, sehingga bila ditemui permasalahan dapat segera
dilakukan tindakan penanggulangan.
b.
Prevensi
Prevensi yaitu mengkondisikan ikan agar tahan terhadap
kemungkinan adanya serangan penyakit . Beberapa hal yang perlu kita lakukan
yaitu :
- Seleksi Benih
7
|
- Mengurangi
terjadinya stress
Ikan yang mengalami stress akan menurunkan daya tahan
tubuhnya, sehingga dalam kondisi tersebut ikan mudah terserang penyakit
- Mengatur padat tebar
Padat tebar benih perlu diatur agar tidak terjadi
persaingan dalam mendapatkan makanan, oksigen dan ruang gerak dan sedapat
mungkin menghindari terjadinya pergesekan langsung yang dapat mengakibatkan
luka dan dapat menjadi media bersarangnya penyakit.
3,
Pengobatan
Tindakan pengobatan merupakan alternatif terakhir yang
perlu kita lakukan apabila ikan bandeng terserang penyakit, meskipun akhir –
akhir ini jarang ditemukan adanya serangan penyakit pada budidaya bandeng,
namun demikian ada beberapa jenis ectoparasit yang pernah dilaporkan menyerang
ikan ini. Oleh karena ikan bandeng merupakan ikan yang jarang terserang
penyakit, sehingga tindakan pengobatan dengan penggunaan jenis obat
dari bahan kimia belum ditetapkan secara pasti, oleh karena itu
pendekatan alamiah dengan pemanfaatan obat alami saat ini lebih dikedepankan.
Untuk pengobatan dengan menggunakan bahan alami yang
dapat digunakan adalah dengan menggunakan tumbuhan “SAGA”.
3.1.
Uraian singkat tanaman SAGA
- Saga dapat ditemukan di hutan, semak belukar, atau
ditanam sekitar pekarangan rumah sebagai tanaman obat, merupakan tumbuhan topis
dan subtropis serta dapat ditemukan dari 1-1.000 m dpl.
8
|
. RANCANGAN
PENDALAMAN DAN TINDAK LANJUT BAHAN ALAMI TANAMAN SAGA
Tanaman
Saga merupakan tanaman hutan yang mempunyai banyak khasiat. Sebagai bahan
alami, tanaman saga sudah sejak lama dikenal dan digunakan oleh orang pedesaan
pada khususnya sebagai obat tradisional yang berkhasiat untuk mengobati
penyakit yang disebabkan oleh jamur, kurap, kudis,dll. Selain itu tanaman saga
juga mempunyai khasiat yang cukup manjur yaitu mampu membunuh parasit dengan
konsentrasi racun yang cukup tinggi.
Berangkat dari hal itu bukan tidak mungkin bahwa tanaman saga bisa
dimanfaatkan dalam dunia perikanan, khususnya dalam hal penanggulangan
penyakit, Dalam budidaya bandeng, penyakit merupakan hal yang perlu diwaspadai
kehadirannya, namun bila penyakit itu timbul maka tindakan
penanggulangan/pengobatan terhadap ikan yang sakit mutlak segera dilakukan. Untuk
pengobatan dengan memanfaatkan tanaman saga, saat ini masih dalam pengkajian
lebih lanjut. Namun pendekatan alami dengan tanaman ini diperkirakan dapat
memberikan respon positif bagi peningkatan kesehatan ikan, khususnya ikan
bandeng.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi
Nasional, 1998. Produksi Benih Ikan
Bandeng (Chanos chanos) Kelas benih Sebar. Departemen Pertanian.
Jakarta.
Murthala, Dia.
2004. Pembesaran Ikan Bandeng di
BBPBAP Jepara Jawa Tengah. Jurusan Penyuluhan Perikanan STPP Bogor. Bogor.
Murtidjo, B. 2002. Budidaya dan Pembenihan Bandeng. Kanisius. Yogyakarta.
Wijayakusuma,
Hembing dkk. 1995. Tanaman Berkhasiat
Obat di Indonesia. Pustaka Kartini. Jakarta
Izin ya admin..:)
BalasHapussilahkan langsung saja bermain bersama kami di Arenadomino(com) ditunggu kehadiran anda semua hadiah nyata menanti anda semua silahkan.. WA +855 96 4967353