Senin, 15 Desember 2014

Vibriosis pada ikan

A. Penyebab : Vibrio alginolyticus, V. parahaemolyticus, V.vulnificus, V. ordalii, dll.
B. Karakteristik Patogen :
  • Merupakan bakteri pada ekosistem air laut, dan vibriosis masih merupakan masalah utama bagi industri budidaya ikan laut.
  • Kasus vibriosis dapat terjadi sepanjang tahun, namun umumnya terkait dengan stress akibat penanganan, kepadatan tinggi ataupun perubahan cuaca yang ekstrim
  • Tingkat kematian ikan pada stadia larva hingga ukuran fingerling yang terserang bakteri ini dapat mencapai 80-90%
C. Gejala Klinis :
  • Lemah, hilang nafsu makan, berenang di permukaan air, dan warna kulit buram
  • Inflamasi pada anus, insang, mulut, pangkal sirip, yang diikuti dengan pendarahan dan lepuh pada permukaan tubuh, serta luka terbuka.
  • Pada infeksi lanjut terjasi perdarahan pada mulut dan pangkal sirip, ekses lendir pada insang, dropsy, warna hati pucat, dan mata membengkak
D. Diagnosa :
  • Isolasi dan identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia
E. Pengendalian
  • Melakukan vaksinasi anti vibriosis
  • Desinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan ikan
  • Pemberian unsur immunostimulan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan
  • Menghindari terjadinya stress (fisik, kimia, biologi)
  • Pengelolaan kesehatan ikan secara terpadu (Ikan, Lingkungan dan patogen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar