Senin, 15 Desember 2014

Penyakit Infectious Myonecrosis (IMN) atau " Penyakit udang rebus"

A. Penyebab : Toti -like virus (Totiviridae)
B. Karakteristik Patogen :
  • Penyakit Infectious Myonecrosis (IMN) merupakan penyakit yang relatif baru pada budidaya udang penaeid, Litopenaeus vanammei di Indonesia.
  • Selain sumber benur/induk dan lingkungan yang telah terrkontaminasi jenis virus tersebut, munculnya wabah IMN diduga sangat berkaitan dengan perubahan kondisi lingkungan yang ekstrim, stress fisik akibat sistem pengelolaan budidaya, serta kualitas pakan yang rendah.
  • Pola serangan penyakit bersifat akurat, ditandai munculnya gejala klinis secar tiba-tiba dan tingkat kematian yang semakin meingkat hingga mencapai antara 60-85%
  • Pada kenyataannya kasus penyakit para pembudidaya udang penaeid jarang terhadi sebagai infeksi tunggal, namun sering merupakan kompleks infeksi yang mengakibatkan lebih dari satu jenis virus (misalnya TSV bersama IMNV, atau IMNV bersama WSSV). Kondisi tersebut yang sering mengakibatkan tingkat kematian yang sporadis.
  • Pola serangan dapat pula bersifat kronis dengan tingkat kematian yang rendah namun persisten.
  • Mekanisme penularan penyakit ini dapat berlangsung secara vertikal (dari induk ke keturunannya) atau horizontak (dari udang yang telah terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi)
  • Sejauh ini hanya jenis udang vanamei yang rentan terhadap infeksi infectious Myonecrosis Virus (IMNV). Hasil infeksi memperlihatkan gejala klinis yang spesifik dan tidak mengakibatkan kematian.
  • Penyakit IMN tidak sama  dengan penyakit ekor putih pada udang penaeid. Meskipun penyakit ekor putih memiliki gejala klinis dan kerusakan jaringan yang mirip dengan penyakit IMN, namun penyakit tersebut disebabkan oleh jenis virus yang berbeda (nodavirus, Penaeus vanamei nodavirus -PVNV)
C. Gejala Klinis :
  • Kerusakan (nekrosa) brwarna putih keruh pada otot/daging menyerupai guratan, terutama pada otot perut bagian guratan, terutama pada otot perut bagian atas (abdomen) dan ekor.
  • Pada beberapa kasus, kerusakan daging putih keruh ini berubah menjadi kemerahan sehingga menyerupai warna udang rebus.
D. Diagnosa:
  • Polymerase Chain Reaction (PCR)
E. Pengendalian :
  • Zonasi melalui pengaturan daerah bebas dan daerah terinfeksi yang didasarkan pada kegiatan monitoring & surveillance yang dilakukan secara longitudinal dan integratif.
  • Penggunaan benur yang bebas infeksi IMNV
  • Penerapan sistem budidaya yang dapat menjamin bebas dari masuknya media pembawa IMNV (biosekuriti)
  • Menghindari stress (fisik, biologi dan kimia)
  • Menjaga status  kesehatan udang agar selalu dalam kondisi prima, kualitas lingkungan budidaya yang nyaman serta kualitas dan kuantitas pakan yang sesuai.
  • pemberian unsur imunostimulan (vitamin C) serta penggunaa materi bioremediasi/probiotik untuk mengurangi stressor biologis dan kima sangat disarankan.

1 komentar:

  1. Assalamualaikum..
    Permisi Gan, mau tanya dong.. Kira" ada sumber terpercaya yg mendukung soal artikel imnv ini tidak ya... Sebagai referensi saya untuk skripsi..
    Terimakasih atas infonya..🙏😊

    BalasHapus