Sabtu, 13 Desember 2014

Penyakit dekil (Fouling Disease)

A. Penyebab :Zoothamnium spp., Epistylis spp., Vorticella spp., Acineta spp
B. Karakteristik Patogen :
  • Fouling disease umumnya disebabkan oleh mikroorganisme dari kelompok Protozoa, meskipun sering pulan berasosiasi dengan algae seperti Nitzchia spp., Amphiprora spp., Navicula spp., Enteromorpha spp., dll.
  • Kompleks infeksi mikroorganisme tersebut akan menganggu pergerakan udang terutama larva, kesulitan makan, berenang, serta proses molting karena organ insnag dan/atau seluruh tubuh dipenuhi organisme penempel.
  • Faktor pemicu terjadinya ledakan penyakit antara lain, kepadatan tinggi, malnutrisi, kadar bahan organik yang tinggi, dan fluktuasi parameter kualitas air terutama suhu.
C. Gejala Klinis :
  • Berenang ke permukaan air dan tubuhnya berwarna buram/kotor
  • insang yang terinfeksi berwarna  kemerahan atau kecoklatan
  • lemah, kesulitan bernafas dan nafsu makan menurun, akhirnya mati.
  • Proses ganti kulit (moulting) terhambat, dan timbul peradangan pada kulit
D. Diagnosa :
  • Pengamatan secara visual terhadap tingkah laku dan gejala klinis yang timbul
E. Pengendalian :
  • Pesiapan wadah/petak pemeliharaan yang baik (desinfeksi dan sumber air yang bebas mikroorganisme penempel)
  • memperbaiki kualitas air secara keseluruhan, terutama mengurangi kadar bahan organik terlarut dan/atau meningkatkan frekwensi pergantian air baru.
  • Pemberian unsur immunostimulan (misalnya penambahan vitamin C pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan.
  • Merangsang proses ganti kulit melalui memanipulasi parameter kualitas air yang merupakan faktor determinan.
  • udang yang terserang "fouling disease " dengan tingkat prevalensi dan intensitas yang rendah dapat dilakukan melalui pengobatan dengan herbal dengan menggunakan akar kuning (Arccangelisia flava Merr) seperti pada pengobatan bintik putih (white spot) atau " Ich".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar