TEKNIK
PENGOLAHAN UDANG BEKU
Proses
pengolahan dimulai dari tempat penerimaan sampai dengan tempat pemyimpanan.
Berikut adalah urutan-urutan penerimaan sampai penyimpanan.
1. Penerimaan bahan baku
dipabrik
Udang segar yang tiba dipabrik dalam fiberglas di
bongkar di ruang penerimaan. Udang dipisahkan dari sisa-sisa es dan di semprot
dengan air bersih (pencucian 1). Setelah bersih, udang dimasukkan dalam
keranjang kemudian ditimbang dan dibawa keruang sampling. Setiap keranjang
berisi 100 kg udang dan di ambil 5 kg untuk dijadikan sampel untuk ditimbang
dan disortir mutu dan ukuran serta menentukan harga beli udang.
Setelah dari ruang sampling, selanjutnya udang dibawa
keruang proses untuk diolah lebih lanjut, jika masih banyak maka udang ditampung
kedalam bak penampungan (fiberglas) dengan perbandingan udang dengan es
adalah 1:1 dan dipenampungan tidak boleh lebih dari satu hari.
Bentuk olahan udang beku paling umum adalah head
less (HL). HL adalah udang yang dibekukan dengan bentuk tanpa kepala
dan genjer. Genjer adalah kulit ari tebal yang terdapat pada sambungan antara
kepala dan badan.
Pemotongan kepala dan pembersihan genjer dilakukan dengan
tangan. Cara pemotongan kepala adalah dengan mematahkan kepala dari arah bawah
ke atas dan bagian yang dipotong mulai dari batas kelopak penutup kepala hingga
batas leher. Udang yang telah dipotong kepalanya direndam di air dingin dengan
suhu maksimum 5°C.
3. Pencucian II
Udang yang telah dipotong kepalanya dicuci dalam air yang
berklorin dengan konsentrasi sebesar 10 ppm. Pencucian bertujuan menghilangkan
lendir, kotoran dan mengurangi jumlah bakteri.
4. Sortasi Warna
Tahap sortasi warna udang mengalami proses pemisahan
menurut warnanya. Pemisahan warna berdasarkan warna bahan baku dan
diklasifikasikan sesuai dengan warna produk (lihat tabel 1: terlampir) yaitu
medium, hitam dan biru.
5. Sortasi Ukuran
Sortasi ukuran adalah suatu cara penyortiran udang
berdasarkan ukuran. Udang dikelompokkan sesuai dengan jumlah tertentu untuk
setiap pound.Tahap ini udang selalu dipertahankan dalam kondisi
dingin yaitu dengan cara memberi es curah pada udang yang sedang disortir.
Penentuan
jumlah udang dalam pengelompokkan ukuran dapat dilihat pada tabel 2
(terlampir).
6. Sortasi Final
Sortasi final dilakukan untuk mengoreksi hasil sortasi
yang belum seragam, baik mengenai mutu, ukuran, maupun warna. Pengecekan ukuran
dilakukan per 1 pound dengan timbangan. Jika jumlah udang
sudah sesuai dengan jumlah standarpada daftar maka proses penanganan dapat
dilanjutkan.
7. Penimbangan II
Tahap ini ada dua aktivitas utama yaitu penghitungan
jumlah dan penimbangan. Penghitungan jumlah dilakukan untuk menentukan jumlah
yangtepat dan ukuran yang seragam. Penimbangan dilakukan setelah penghitungan
jumlah standar. Setelah penimbangan dilakukan pencatatan berdasarkan ukuran,
mutu, dan jumlah bobotnya. Kemudian udang dalam keranjang diberi label serta
ditambahkan es agar tetap keadaan segar.
8. Pencucian III
Udang dicuci dengan air tanpa kaporit yang dicampur
dengan es. Pencucian bertujuan membersihkan lendir dan bakteri. Pencucian
dilakukan dengan menggunakan keranjang plastik kecil dengan cara
menggoyang-goyangkan keranjang pada tiga deret bak pencuci.
9. Penyusunan dalam Pan
Pembeku
Penyusunan head less dalam pan pembeku
adalah penusunan udang dengan metode ekor akan bertemu dengan ekor dan potongan
kepala menghadap ke samping.
10. Pembekuan dan Glazing
Pembekuan yang sering dilakukan adalah dengan
menggunakan contact plate freezer dan air blast
freezer jika udang dibekukan dalam bentuk blok. Jika dibekukan secara
individu bisa digunakan individual quick freezer.
Setelah dibekukan udang harus di glazing atau
di beri lapisan es tipis sehingga permukaan udang beku atau blok udang beku
tampak mengkilat. Tujuan utama glazing adalah mencegah
pelakatan antar bahan baku, melindungi produk dari kekeringan selama
penyimpanan, memperbaiki penampakan permukaan. Glazing dilakukan
dengan cara menyiram atau mencelupkan udang beku dalam air yang bersuhu 0 -
5°C. Setelah di glazing udang dikemas dan disimpan dalam
gudang beku (cold storage)
Penyuluh Perikanan PPN
Karangantu
Silvia Dewi S.St.Pi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar