PENGOLAHAN
IKAN SIDAT
Berbagai kendala sidat Indonesia saat mencoba
masuk ke pasar Internasional, baik dari ukuran, sidat olahan mempunyai
permasalahannya sendiri. Perlu survei hulu, hilir bolak balik, processing,
marketing, makan sidat keliling restoran Jepang dll. Sampai tahu benar
negara-negara pengimport sidat, bentuk olahannya, apakah frozen eels, frozen
roasted eels, live eels, kabayaki, smoked
eels for
canning ataupun jellied eels. Beberapa hal di bawah ini semoga dapat
mencerahkan.
Kabayaki adalah sidat olahan di Jepang,
rasanya enak. Di Jerman disebut Smoked eels, di London olahan sidat adalah
Jellied eels semua sangat enak dan sulit mengatakan mana yg paling lezat. Kabayaki diolah dengan
membelah sidat, memotong kepalanya dan membuang jeroan, dan tulangnya menjadi
fillet.
Sebelum di jadikan fillet sidat hasil panen
diberok dulu tiga hari di air mengalir, dalam keranjang-keranjang tangkapan.
Atau dimasukan dalam kedalam silinder plastik yg berlubang-lubang dan di tumpuk
di bawah pancuran air, sehingga bau tanah hilang, dan isi perutnya kosong.
Fillet di kukus sebentar, dan di panggang di
atas arang. Dicelup ke saus yg disebut tare. Komposisi dari tare yg digunakan
ahli masak terkenal rahasia, tetapi komposisi dasarnya adalah sama: soy sauce
(5 bagian), sake manis (mirin 5 bagian), dan sejumlah gula pasir.
Persiapan pembuatan kabayaki di Jepang, fillet
sidat di
tusuk pakai tusuk sate bambu secara melintang, agar bentuknya tetap pipih datar
ketika di panggang. Prinsip penyajian masakan di Jepang "You are eat with
your eyes".
Proses pemanggangan sidat dan pencelupan ke
saos tare, dilakukan berulang ulang (sekitar tiga kali). Di Kingman firm, tidak
jauh dari Kanton di China, pemanggangan dilakukan dengan sistem ban berjalan,
bisa memproses 8.000 ton sidat menjadi kabayaki.
Smokedeels
Sidat di buang isi perutnya, dicelupkan kedalam brine ( 270 gr garam dalam 1 liter air) di tusuk di lehernya dengan besi stainless atau kayu, dan digantung menjuntai, dipanggang di atas api tungku berbahan bakar kayu, 1 jam pada suhu 35 C, 0.5 jam pada suhu 50 C, dan 1 jam pada suhu 73 C. Berat sidat berkurang 20 % saat dipanggang.
Sidat di buang isi perutnya, dicelupkan kedalam brine ( 270 gr garam dalam 1 liter air) di tusuk di lehernya dengan besi stainless atau kayu, dan digantung menjuntai, dipanggang di atas api tungku berbahan bakar kayu, 1 jam pada suhu 35 C, 0.5 jam pada suhu 50 C, dan 1 jam pada suhu 73 C. Berat sidat berkurang 20 % saat dipanggang.
Produk hasil olahan diolesi minyak jika perlu, dan dimasukan
dalam plastik transparan (bisa di vacuum). Sidat panggang siap di olah untuk
penyajian lain; Tekstur mesti empuk, dengan bau smoky. Bisa juga dibekukan menjadi
frozen smoked eels. Di Amerika bisa juga ditambahkan madu.
Smoked eels (kalengan)
Proses seperti di atas di masukan ke air garam 15 menit dan
dipanggang seperti di atas, kemudian dipotong poton dimasukan ke kaleng yang
berisi minyak sayur, dipanaskan 230 F, dan di seal kalengnya pada 102 C.
Jellied Eels
Ini adalah proses tradisional, sidat dibuang isi perutnya, dan
dibersihkan dipotong 1,5 s/d 2 inchi panjangnya. Potongan sidat dimasukan ke
air mendidih, tambahkan garam 10 gram untuk 250 gram sidat, biarkan sampai
daging empuk, dan tulang bisa dilepas dengan mudah. Waktu yg diperlukan
bergantung ukuran, untuk yellow eel sekitar 10 menit.
Silver eel perlu waktu lebih lama. Lebih baik overcooked
daripada undercooked, sehingga daging empuk untuk disantap. Berikutnya masukan
air dingin, sehingga lemak sidat naik ke atas permukaan air dan di sisihkan.
Potongan sidat dicampur hot liqour dalam wadah besar berisi gelatin (jelly) yg
dilarutkan dalam air panas konsentrasi 10%, dan ditambah sedikit vinegar.
80% sidat olahan di pasaran Jerman adalah smoked eels.
Sidat merupakan makanan mewah di Eropah tengah, khususnya di
Jerman, dan juga Jepang. Dan juga merupakan makanan di atas makanan yang umum
rata-rata di Denmark, Belanda, Inggris dan Italy.
Penyuluh
Perikanan PPN Karangantu
Silvia
Dewi S.St.Pi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar