B. Karakteristik Patogen :
- Vibrio pada larva udang umumnya sebagai penginfeksi sekunder terutama pada saat dalam keadaan stress dan lemah.
- Infeksi bakteri ini biasanya berkaitan dengan kondisi stress akibat : kepadatan tinggi, malnutrisi, penanganan yang kurang baik, infeksi parasit, bahan organik tinggi, oksigen rendah, kualitas air yang bururk, fluktuasi suhu air yang ekstrem, dll.
- Serangan bersifat akut, dan apabila kondisi lingkungan terus merosot, kematian yang ditimbulkannya bisa mencapai 100% terutama pada stadia PL atau juvenil
- Tubuh udang nemapak kusam dan kotor
- Nafsu makan menurun, kerusakan pada kaki dan insang berwarna kecoklatan
- Jenis bakteri vibrio spp. yang berpendar umumnya menyerang larva udang dan penyakitnya disebut penyakit udang berpedar ( luminescent vibriosis)
- Udang yang terserang menunjukkan gejala nekrosis, kondisi tubuh lemah, berenang lambat, nafsu makan hilang, bercak merah (red discoloration) pada pleopod dan abdominal serta pada malam hari terlihat menyala.
- Udang yang terkena vibriosis akan menunjukkan bagian kaki renang (pleopod) dan kaki jalan (pereiopoda) menunjukkan melanisasi.
- Udang yang sekarat sering berenang ke permukaan atau pinggir pematang tambak.
- Isolasi dan Identifikasi bakteri melalui uji bio-kimia
- Desinfeksi sarana budidaya sebelum dan selama proses pemeliharaan udang
- Pemberian unsur immunostimulan (misalnya penambahan vitaminC pada pakan) secara rutin selama pemeliharaan
- Menghindari terjadinya stress ( fisik, kimia, biologi)
- Pengelolaan kesehatan udang secara terpadu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar