Senin, 16 November 2015

MONITORING KUALITAS AIR

MONITORING KUALITAS AIR
      Pengamatan kualitas air pemeliharaan harus dilakukan setiap hari,
      Tujuannya : untuk mengetahui kondisi kualitas air dan pengaruhnya terhadap udang yang dipelihara.
      Parameter kualitas air yang diukur:
     pH,
     suhu,
     salinitas,
     ammonia,
     kecerahan, dan
     ketinggian air
Kisaran parameter kualitas air tambak busmetik
No
Parameter
Nilai
Satuan
1
Suhu
28 – 32
oC
2
Salinitas
25 – 30
ppt
3
pH
7 – 8,5
4
NH3/amonia
≤ 0,01
ppm
5
Kecerahan
30
Cm
6
Tinggi air
90-100
Cm
Pengukuran suhu air
Waktu pengukuran minimal:
Ø  Setiap hari pada pagi & sore hari
Ø  Jika terjadi kondisi ekstrim
Ø  Alat : thermometer dengan tingkat ketelitian 1oC.
Ø  Thermometer selalu tergantung di jembatan ancho 
Ø  Jika suhu air kurang dari 26oC sebaiknya dilakukan pengecekan nafsu makan udang dengan kontrol ancho.
Ø  Apabila masih banyak pakan yang tidak termakan, sebaiknya jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
Ø  Yang mempengaruhi suhu adalah kondisi panas & hujan
Pengukuran salinitas
      Alat ukur :hand refractometer.
      Ambil hand refractometer buka penutup pismanya
      Teteskan air akuades pada pisma dan tutup pisma kembali untuk kalibrasi
      Keringkan pisma dengan tisu
      Teteskan air tambak ke pisma kemudian tutup kembali
      Lihat angka yang tertera
      Bersihkan kembali air dalam pisma, kemudian simpan hand refractometer pada wadahnya.
Pengukuran Ph
      Alat ukur: pH paper
      Ambil pH paper kemudian celupkan ke air yang akan di ukur
      Angin-anginkan beberapa saat kemudian cocokan perubahan warna yang ada di pH paper dengan warna indikator di wadah
      Warna tersebut menunjukan nilai pH air tambak yang diukur
Pengukuran kecerahan
      Alat ukur: sechidish
      Nilai kecerahan maksimal 20-30 cm cm.
      Pengukuran kecerahan dilakukan setiap hari.
      Celupkan sechidish dan amati perubahan warna
      Tambak akan mulai terlihat keruh akibat sisa pakan dan phytoplankton yang tersuspensi setelah 15 hari pemeliharaan.
Semua hasil pengukuran kualitas air dicatat dalam buku jurnal
Aplikasi probiotik
      Tujuan :untuk membantu proses dekomposisi /penguraian bahan organik yang ada di tambak.
      Pemberian probiotik dilakukan secara berkala pada waktu pagi hari yaitu pada pukul 07.00 (tabel).
      Jenis bakteri yang digunakan adalah bacillus sp,.
      Selain fungsi dekomposisi probiotik juga dapat menjaga kualitas air tetap baik.
      Probiotik yang digunakan dalam bentuk padatan berupa pellet, dengan kondisi bakteri dalam fase dorman (istirahat).
Langkah kerja :
      Siapkan probiotik yang akan diberikan
      Timbang probiotik sesuai dosis yang telah ditentukan
      Rendam probiotik selama 15 menit supaya lembek
      Larutkan probiotik dalam air dan selanjutnya ditebar

Pergantian air
      Tujuan :
     mengurangi kandungan bahan organik yang tersuspensi dalam kolam
     Mengurangi kepadatan plankton
     Mengurangi kepekatan air
      Waktu pergantian melihat kondisi air kolam
      Penambahan air akibat penguapan
      Alat yang digunakan pompa submersibel 2”
Pembuangan kotoran/bahan organic
Caranya:
      Membuang busa/kotoran dipermukaaan kolam
Penyiponan adalah mengeluarkan seluruh tumpukan bahan organik dari dasar tambak
Pengapuran
      Fungsi kapur :
     untuk menaikan pH air
     menambah kandungan kalsium yang terlarut di air sebagai bahan untuk memperkeras kulit udang.
      Pemakaian kapur sangat tergantung dengan kondisi udang dan air.
      Apabila terjadi hujan lebat dalam waktu yang lama maka kapur diberikan ke tambak dengan tujuan untuk menaikan pH air.
      Dosis yang diberikan adalah 10-15 ppm.
      Apabila kulit udang banyak yang lembek akibat molting maka dapat diberi kapur untuk membantu proses pengerasan kulit udang.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar